JAKARTA- Mantan anggota Komisi I DPR, Djoko Susilo, mengatakan meletusnya agresi militer Israel terhadap Palestina, yang bertepatan dengan momentum tahun politik di Indonesia, dimanfaatkan politisi untuk mendapatkan simpati mayoritas umat Islam.
Hal ini terlihat dengan beramai-ramainya elit politik hingga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bersuara lantang bela Palestina.
"PDIP ujug-ujug bela Palestina. Padahal 10 tahun saya di Komisi I tidak pernah mendengar suara lantang elite PDIP bela Palestina," kata Djoko, saat mengisi diskusi publik yang berjudul Palestina Isu Utama Dunia Islam, di UIN Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Djoko menambahkan, selama ini pemerintah Indonesia memang kurang mencurahkan perhatian terhadap konflik Palestina. "Pemerintah hanya besar bicara saja, tetapi langkah-langkah konkritnya tidak ada," tegas mantan Dubes RI untuk Swiss itu.
Menurut dia, perseteruan di Jalur Gaza ini, bukan hanya persoalan agama, tetapi ada persoalan kemanusiaan. Djoko menilai, konflik Palestina tidak hanya mengorbankan tentara kedua bela pihak yang bertikai, tetapi sudah menelan ratusan korban jiwa, seperti orang tua, perempuan bahkan anak-anak yang tidak bersalah.
"Seharusnya Pemerintah lebih peka dengan kondisi Palestina, lebih berperan aktif dalam menyelesaikan konflik dan mendukung kemerdekaan Palestina seutuhnya, sesuai amanat UUD 1945," pungkasnya.(fid) (ahm)okezone
Hal ini terlihat dengan beramai-ramainya elit politik hingga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bersuara lantang bela Palestina.
"PDIP ujug-ujug bela Palestina. Padahal 10 tahun saya di Komisi I tidak pernah mendengar suara lantang elite PDIP bela Palestina," kata Djoko, saat mengisi diskusi publik yang berjudul Palestina Isu Utama Dunia Islam, di UIN Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Djoko menambahkan, selama ini pemerintah Indonesia memang kurang mencurahkan perhatian terhadap konflik Palestina. "Pemerintah hanya besar bicara saja, tetapi langkah-langkah konkritnya tidak ada," tegas mantan Dubes RI untuk Swiss itu.
Menurut dia, perseteruan di Jalur Gaza ini, bukan hanya persoalan agama, tetapi ada persoalan kemanusiaan. Djoko menilai, konflik Palestina tidak hanya mengorbankan tentara kedua bela pihak yang bertikai, tetapi sudah menelan ratusan korban jiwa, seperti orang tua, perempuan bahkan anak-anak yang tidak bersalah.
"Seharusnya Pemerintah lebih peka dengan kondisi Palestina, lebih berperan aktif dalam menyelesaikan konflik dan mendukung kemerdekaan Palestina seutuhnya, sesuai amanat UUD 1945," pungkasnya.(fid) (ahm)okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar