Pages

Kwik Kian Gie: Subsidi BBM Adalah Bohong

Rabu, 27 Agustus 2014

 Tulisan Kwik Kian Gie yang menyatakan Subsidi BBM adalah bohong. Jika kita teliti, itu memang benar. Sesungguhnya biaya produksi minyak dari menggali minyak, kilang, hingga distribusi ke Pom Bensin menurut KKG adalah US$ 10/barel. 

Ada baiknya kita naikan saja jadi US$ 15/brl untuk memberi keuntungan bagi pendukung Neoliberalisme yang mengatakan Subsidi BBM itu ada. Itu sudah termasuk keuntungan yang cukup besar bagi para operator dan distributor.
 

Buat yang ragu angkanya bisa lihat data komponen biaya dari website pemerintah AS: http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel
 

Di situ dijelaskan biaya minyak mentah 72% dari harga jual, pengilangan 12%, Distribusi dan Pemasaran 5%, Pajak 11%.
 

Taruhlah rate 1 US$ = Rp 10.000 dan 1 barrel = 159 liter.
Jika harga minyak Rp 4.500/liter, artinya Rp 715.500/barrel atau US$ 71/brl.
 

Jadi dengan biaya produksi hanya US$ 15/brl dan harga jual US$ 71/barrel, sebetulnya pemerintah untung US$ 56/barrel. Bayangkan jika produksi BBM kita 1 tahun 350 juta barel. Pemerintah untung US$ 19,6 milyar atau Rp 196 trilyun/tahun.
 

Itu kalau pakai harga “Subsidi” Rp 4.500/liter. Kalau pakai harga Pertamax yang Rp 9000/liter, pemerintah untung Rp 392 trilyun/tahun. Tapi bagaimana dengan harga minyak dunia yang misalnya US$ 120/barrel? Bukankah kita rugi US$ 79/barrell?

Benar kalau kita adalah negara bukan penghasil minyak seperti Singapura atau Jepang yang harus beli minyak dari negara lain. Tapi Indonesia memproduksi sendiri minyaknya sebesar 907 ribu barel/hari. Bahkan mungkin lebih jika tidak dikadali perusahaan minyak asing yang mengelola 90% minyak kita. Sementara kebutuhan BBM "Subsidi" itu hanya 723 ribu bph (42 juta kilo liter/tahun). Jadi masih untunglah pemerintah. Mau harga minyak dunia naik sampai US$ 200/brl pun sebetulnya biaya produksi minyak di Indonesia tidak akan berubah. Paling banter cuma US$ 15/brl.
 

Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom Neoliberal yang berpihak pada perusahaan-perusahaan minyak asing. Meski untung, mereka tetap bilang rugi.
Padahal minyak itu adalah milik bersama rakyat Indonesia. Bukan milik perusahaan minyak atau pemerintah Indonesia. Jadi tak pantas dijual dengan harga "Internasional".
Simulasi Harga Minyak dalam bentuk XLS bisa didownload di sini:

http://www.mediafire.com/?jez4ynm4vzt

Kita akan tahu bahwa meski harga minyak dunia US$ 200/brl, Indonesia tetap untung dgn harga Rp 4500/ltr atau US$ 71 brl mengingat biaya produksi hanya US$ 15/brl.

Lihat perbandingan beda pandangan antara pemahaman untung/rugi penjualan minyak antara pemikiran Ekonom Islam/Rakyat dengan Ekonom Neoliberal yang dipengaruhi Yahudi.

Di zaman Nabi ada Yahudi yang menjual air dengan harga tinggi kepada rakyat. Harap diketahui, hingga sekarang harga air di Arab Saudi lebih mahal daripada harga minyak karena air di sana sangat langka. Namun setelah dibeli ummat Islam sumur airnya, Nabi membagikannya gratis kepada rakyat. Ini karena rakyat harus bisa mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah.



Perbandingan di bawah dengan asumsi:

1 barel = 159 liter

1 US$ = Rp 10.000

Produksi minyak Indonesia = 907 ribu bph

Kebutuhan BBM "Subsidi" dgn harga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) = 740 ribu bph

Total biaya produksi minyak Indonesia = US$ 15/barrel

Subscribe your email address now to get the latest articles from us

93 komentar:

Anonim mengatakan...

Duuuh benerkah seperti ini? berarti pemerintah membohongi rakyat dong selama ini? dengan menyataan BBM bersubsidi

JH mengatakan...

Anggaplah datanya betul..tapi hitung2nya masih salah tuh boss.
Volume bbm subsidi yg disediakan pemerintah+dpr utk 2014 sebesar 46 juta kiloliter.
Dengan produksi minyak rata2 harian saat ini sebesar 840 ribu bph yg artinya setara 47 juta kl memang seolah2 produksi minyak indo masih cukup utk memenuhi bbm subsidi. Tapi perlu diingat bahwa dr 47 juta kl itu yg punya indo (bagian negara) cuma sekitar 40 juta kl (dengan split 85:15) karena sisanya jadi bagian operator/kkks. Belum lagi kalo dikurangi dengan cost recovery sehingga bagian negara jadi tinggal sekitar 60%nya (bukan 85% lg). Jelas defisit antara volume bbm yang dibutuhkan utk dialokasikan sbg bbm subsidi minyak yg berhasil diproduksi dan menjadi milik negara jadi makin besar (lebih dari 26 juta kl).

JH mengatakan...

Ralat typo sebelumnya..
Anggaplah datanya betul..tapi hitung2nya masih salah tuh boss.Volume bbm subsidi yg disediakan pemerintah+dpr utk 2014 sebesar 46 juta kiloliter.Dengan produksi minyak rata2 harian saat ini sebesar 840 ribu bph yg artinya setara 47 juta kl memang seolah2 produksi minyak indo masih cukup utk memenuhi bbm subsidi. Tapi perlu diingat bahwa dr 47 juta kl itu yg punya indo (bagian negara) cuma sekitar 40 juta kl (dengan split 85:15) karena sisanya jadi bagian operator/kkks. Belum lagi kalo dikurangi dengan cost recovery sehingga bagian negara jadi tinggal sekitar 60%nya (bukan 85% lg).
Dengan demikian, maka selisih antara volume bbm yang dibutuhkan utk dialokasikan sbg bbm subsidi dengan minyak yg berhasil diproduksi dan menjadi milik negara jadi makin besar (lebih dari 26 juta kl).

JH mengatakan...

Angka2 yg digunakan sbg dasar perhitungan pada artikel ini spt produksi bbm setahun 350 juta barel, produksi harian 907 bph, kebutuhan bbm subsidi setahun 42 juta kl, harga minyak USD 120/barel,dll, sudah tidak relevan pada tahun 2014 ini. Sepertinya itu adalah angka2 asumsi pada 2-3 tahun lalu. Di 2014 ini produksi bbm indonesia jauh dibawah angka itu (cuma sekitar 840 bph), lalu kebutuhan bbm subsidi juga sudah jauh meningkat dan saat ini dipatok sebesar 46 juta kl, demikian jg dgn harga minyak dunia yg sudah turun cukup jauh.
Akibatnya perhitungan yg dihasilkan kemudian dalam artikel ini menjadi cukup ngawur.

Anonim mengatakan...

Terus harga minyak dunia sekarang berapa pak JH??? itu asumsi $120/barrel-$200/barrel dengan harga jual Rp4.500/liter masih untung lho pak menurut tulisan diatas. walaupun hasil produksi minyak indonesia tidak seluruhnya menjadi milik negara menurut pak JH tapi bisa thi hitungannya dinaikkan menjadi $200/barrel (memang harga minyak dunia $200/barrel)

Anonim mengatakan...

dan kalau saya tidak salah ingat harga minyak dunia per 30 juni 2014 berada dikisaran $120-$125/barrel. klo menurut itungan bodoh saya mengacu pada tulisan diatas walaupun harga per barrel menjadi $200 mengacu pada kemampuan produksi minyak yg bapak ungkapkan kok rasanya masih untung ya, apalagi harga bbm subsidi 6.500 apalagi jadi 9.000 ya gak kebayang untungnya

arif mengatakan...

semakin tinggi harga semakin tinggi pendapatan yg akan dibagikan kepada karyawan pertamina & orang" elit itu pasti. gak percaya? cukup tanya aja pada karyawan pertamina berapa bonus mereka bulanannya. saya pernah bertanya pada karyawan pertamina mereka mengatakan gaji mah numpang lewat, yg penting bonusnya.

kl pertamina tidak menaikkan harga, ya gak akan ada bonus" lagi deeeeeh :D

Unknown mengatakan...

Untung-Rugi adalah pikiran penguasa yang ada saat ini. bisa dilihat dari karakter masyarakat yang ada, karena pembentukan masyarakat akan melihat siapa yang memimpin mereka. Masihkah percaya bahwa penguasa itu mengurusi rakyat?? Adakah bukti untuk itu. JK sebelumnya pernah melontarkan pernyataan "..kalau miskin, ya jangan sakit..." Lah negara ini di bangun untuk apa??? kalo bukan untuk mengurusi rakyat yang ada di dalamnya??? Rakyat di suruh irit, tapi penguasa??///

Anonim mengatakan...

Hitungan KKG belum memasukkan bagian kontraktor dan cost recovery yg jumlahnya ratusan triliun juga.

Btw subsidi bbm sebenarnya bukan masalah untung rugi karena apbn itu uang rakyat dari rakyat dan untuk rakyat. Jadi gak ada untung atau rugi.

Masalahnya adalah alokasi. Tepat gak ratusan triliun itu dialokasikan untuk bbm yg 80%nya dikonsumsi oleh orang kaya sementara infrastruktur kita masih sangat minim dan pemakaian minyak kita sangat tidak efisien?

Dari sisi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi alokasi ratusan triliun untuk bbm itu tidak efektif.

Unknown mengatakan...

efisienkah, ketika mengatakan BBM 'subsidi' kemudian mereka 'wakil rakyat' tunjangan kendaraan, transport juga ikut naik? sedangkan yang menggunakan kendaraan apakah semuanya mampu ataukah memang kebutuhan (pedagang, sopir, perental?) kalo memang untuk rakyat, kenapa juga saling tunjuk untuk menaikkan harga BBM (Padahal mereka tahu ini akan memperparah kondisi rakyat).

Anonim mengatakan...

Knp hny diam tpaku dgn nominal yg ada sedangkan deru ekonomi ttumpu pd bbm tuk mayoritas. Gemah ripah loh jinawi msh jd slogan ind ttp tetap rakyat yg karogannan orang2 pintar yg mbodohi saudara n bangsanya sdr tanpa rasa sungkan n iba. Mata hati tanpa rasa moral.smoga sang yang widi ttp mberkati tuk kita smua.amin

Unknown mengatakan...

Ini berita basi tahun 2009 tapi kok sekarang dipostingkan lagi, semua angka ga ada yg cocok, termasuk kurs... Cuman cari sensasi dan provokator..

JH mengatakan...

Lho..kok malah ditarik ke usd 200/barel?? Sepertinya anda gagal paham XD

JH mengatakan...

Sekarang justru sudah dibawah usd 100/barel.
Monggo dihitung berapa untung/ruginya?
Berapa revenue dr jualan bbm subsidi dikurangi biaya beli bbm untuk memenuhi demand bbm dalam negeri...produksi 840 ribu bph..demand 1,3juta bph. Jgn lupa dr 840 ribu bph itu blm dikurangi hak operator n cost recovery.
Monggo dihitung brp triliun Rp untungnya? Lalu yakin mau mau dihabisin semua utk subsidi bbm?

JH mengatakan...

Sipp..saya 100% setuju dengan komen anda.

JH mengatakan...

Betul pak..angka2 yg digunakan sbg basis perhitungan dlm artikel ini sudah tdk relevan dgn kondisi 2014. Selain itu ada poin2 yg diabaikan dlm perhitungan spt split n cost recovery.

Anonim mengatakan...

Kalau begitu pemerintah RI dari sejak reformasi adalah kumpulan orang-orang bodoh atau serakah bahkan anteknya neolib internasional alkas zionis..........revolusi islam yuch..?

Anonim mengatakan...

KARENA 90% YG MENGELOLA SUMUR MINYAK DI INDONESIA ADALAH ASING SEPERTI ULASAN PAK KWIK YA BEGINILAH JADINYA RAKYAT JADI YG MEMIKUL HARGA TINGGI , COBA DIKELOLA SENDIRI DENGAN BAIK DAN JUJUR OLEH BANGSA INI PASTI AKAN MAKMUR RAKYATNYA ,

Anonim mengatakan...

produksi minyak mentah Indonesia sdh jauh berkurang....haya puluhan juta kl kok...karena sebelumnya dikuras habis2an...akhirnya perkiraan habis dalam 10 th sekarang 5 th pun sdh habis

Unknown mengatakan...

KETAMAKAN OKNUM PEJABAT YANG MEMBUAT NEGARA INI MISKIN... ANDAI SEMUA PEJABAT PUNYA JIWA NASIONALISME DAN BERKORBAN SPT PEJUANG ZAMAN DULU...

Anonim mengatakan...

setuju..ya beginilah orang yg bisanya cuma mencemooh dan mengkritik aja.sifat buruk yang harus dijauhi cm bisa jadi komentator...giliran terjun langsung hasilnya malah lebih parah dari yg dikritik.lebih baik uang subsidinya di alokasi ke yang lain.efek baiknya orang2 jadi pada mikir kalo pake kendaraan pribadi JADI DI JAKARTA BERKURANG VOLUME KENDARAAN setiap harinya.jadi GA MACET.bisa jadi subsidinya hanya diperuntukan angkutan umum dan yang penting2 aja nantinya.kalo terus2an uang negara habis untuk subsidi BBM KAPAN UNTUK BANGUN NEGARANYA.gimana mau berkembang coba???

Anonim mengatakan...

Coba KKG diangkat jadi menteri ESDM, bisakah teorinya diterapkan ???
KKG dari dulu cuman Omdo ... teoritis ... praktek bisnis juga gagal kok.

Anonim mengatakan...

Om perusahaan om kwik yg pada pailit dibenerin dulu om he3x

Anonim mengatakan...

Ealah goblognya. Biaya produksi kan 15 usd per bbl. Tp yang diolah emang ga beli? Emangnya bikin bbm nyulap dari air? Beli bahan mentah kan 100 usd per bbl. Total kan 115 usd per bbl bbm. Bukan cuma 15 usd per bbl.

Anonim mengatakan...

Kapasitas produksi 907 barel itu di dalamnya termasuk produksi gas (LNG) yang gak bisa serta merta dihitung income karena jangan lupa jualan LNG itu komitmen RI kepada buyer gas. Lagian Indonesia kan tetap beli minyak mentah (crude) karena produksi dalam negeri sudah gak cukup. Emang import gak bayar kali yaa oom?

Anonim mengatakan...

Ini yg dipakai hitungan hasil pertamina atau asing juga ???

Anonim mengatakan...

Hitungannya benar jika asumsinya BBM yg kita gunakan di produksi / diolah sendiri.......... masalahnya ..... mafia migas menghalangi pendirian kilang produksi BBM ........ sehingga memelihara impor minyak........wal hasil ...... kita membeli minyak dg harga pasar ..........

Anonim mengatakan...

untung triliunan juga gk ada efeknya d kita... toh kita gk kerja ya gk makan... kalo mau ngirit bahan bakar ya paling gk beberapa triliun d alokasikan untuk penelitian kendaraan listrik... kalo aja kita udah pake kendaraan listrik semua and kebutuhan minyak bumi menurun kan kita bisa menaikkan harga minyak mentah yang mau d beli am negara lain... itu baru namanya Pro rakyat... kalo mau lebih untung lagi ya buat lah pengolahan minyak sendiri... jadi gk perlu kirim minyak mentah trus beli jadi dari luar negri... toh SDM indonesia banyak yang Hebat...

Shemy mengatakan...

Betul sekali, yg sering dilupakan penguasa itu adalah apapun persoalan yg dihadaoi, mereka tajboleh beralih dn tetap fokus tugas mereka itu untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan hitung2an itu sendiri apalagi asing dan kelompok tertentu. Jadi apapun policynya kembali ke pertanyaan apaksh hal itu baik untuk rakyat atau tidak.

Ikki mengatakan...

Ini memang bukan artikel baru, tp tetap menarik. Pertanyaannya, kenapa pemerintah msh juga belum bisa menumpas mafia migas dan kita tetep ekspor crud oil?? Kalau pekerjaan besar ini (menumpas masfia migas) msh tetap belum terselesaikan, selama itu pula menaikkan harga BBM akan menjadi hal yang paling logis sebagai solusi yg harus ditempuh.

Unknown mengatakan...

Pak Kwiek dan Temen2nya kan orang kaya....Lha mbok di beli aja pak perusahaannya kilang minyak nya dari pada di kelola sama pihak asing....
Kan biar tau siapa yang membohingi dan di bohongi....
Rakyat Indonesia kan kaya raya kayak Pak Kwiek....Perusahaan di mana-mana masa ga mampu beli kilang minyak Indonesia....??
Jadi biar tau persis gimana caranya mengelola nya untuk rakyat....
Comentar dan menghitung memang lebih mudah dari pada mengerjakannya....

asiapornie.blogspot.com mengatakan...

Minyak Mentah Indonesia termahal dipasaran dunia, bila harga jual jenis MINAS = 125 USD/Barrel dan pertamina membeli minyak arab yg notabene adalah termurah = 90 USD/Barrel,maka ada selisih harga 35 USD/Barrel. bila Minyak kita dijual 10 juta barrel dan membeli minyak arab murah dgn jumlah sama 10 juta barrel maka terdapat selisih harga = 35 USD x 10 juta barrel = 350 juta USD. ini yg selalu dilakukan MAFIA minyak atw Pertamina sendiri...mereka selalu mencari celah dari selisih harga, dgn alasan hrs mengimpor demi pasokan BBM, yg jadi pertanyaan = kemana larinya 350 Juta USD selisih harga diatas??? lari ke pertamina? ataw MAFIA Minyak??

Anonim mengatakan...

ah ini web madesu.. tidak pro pemerintahan yg realistis pilihan rakyat.. bikin rakyat kebingungan & terprovokasi.. hihihihihi

Unknown mengatakan...



Pak Kwik keliru, dia pikir produksi 907 rb bph semuanya buat negara, setelah dikurangi cost recovery dan profit operator tinggal separo 450 bph, jadi defisit utk kebutuhan domestik, defisit inilah yg dibeli dg harga intenasional.
Keliru lagi data kebutuhan bbm subsidi bukan 723 ribu bph, tapi 1.4 jt bph, jadi defisit crude hampir 1 jt bph, itulah yg diimpor dg harga internasional.
Membohongi rakyat bukan disitu tapi korupsi expor-impor crude dan impor premium.

JavaStone, The company of Stone Statue Craft mengatakan...

Mau diitung sedetail apapun.. Rakyat kecil nggak mikir soal subsidi dan pengalihan subsidi untuk apa..
Yg mereka tahu.. BBM naik...segalanya naik.. Maka hidup akan makin susah.
Sedang bagi yg bermobil ..... Itu gak banyak pengaruhnya, bukan masalah besar..

Niat baik mengalihkan subsidi BBM dr si kaya , tp yg dikorbankan rakyat kecil.. Dilematis..

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan Pak Kwik krn beliau konsisten dg tulisan2 beliau yg notabene nasionalis atau membela kepentingan rakyat dan mengkritisi pemerintah yg kebijakannya seringkali bikin rakyat sesek. kita ini tau apa sih itung2an BBM dibanding beliau yg pernah menjabat menteri dan yg pasti lebih tahu. teruskan perjuanganmu Pak Kwik anda jauh lebih nasionalis ketimbang pemimpin2 dan elit partai negeri ini

sugeng kalbar mengatakan...

Ternyata janji capres yg tidak terpilih itu mendasar&rasional,mudah mudahan yg di paparkan pak kweek menjadi renungan para pengambil kebijakan,dan berpihak pada rakyat...
setuju poro sedulur.?????

Anonim mengatakan...

sebenarnya gampang aja, masalah kita kan menjual minyak mentah dan membeli bbm mahal ?
ikuti aja cara chavez di venezuela, saat ini harga bbm disana 500 perak per liter
NASIONALISASIKAN PERTAMBANGAN MINYAK, buat perjanjian membayar ganti kepada pemilik konsesi dengan jangka waktu, maka kita akan menjadi kaya raya dan tidak ada lagi masalah subsidi BBM, tapi beranikah pimpinan kita ? karena membuat indonesia kaya raya ini akan dikutuk AS .

Anonim mengatakan...

1 Barrel memang 159 liter
tapi 1 Barrel minyak mental belum tentu menghasilkan 159 liter BBM siap pakai...
dari proses kilang, dari Minyak mentah akan dihasilkan berbagai produk ....dan end produknya mungkin semacam aspal...< tai minyak >...
data processing nya harus jelas dulu..
ongkos processing juga apakah benar US$15/barrel ???

Anonim mengatakan...

koreksi ada salah ketik..
mentah....bukan mental

Yahessa mengatakan...

Kita sebagai orang yang cerdas, hendaknya tidak tergantung dengan BBM. mari kita mulai mencari solusi tanpa harus ketergantungan

Anonim mengatakan...

Dalam masalah BBM ada lingkaran setan, oleh karena itu perlu malaikat untuk memutus rantai lingkaran setan itu....

Danny Herman mengatakan...

Yg lebih parah KETIDAK PEKAAN ANGGOTA DPR TTG USULAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU ketika Pemerintah sedang memikirkan KEMUNGKINAN KENAIKAN BBM TERKAIT PENCABUTAN SUBSIDI.........Ini dorongan utk DIBUBARKANNYA MPR-DPR.

Anonim mengatakan...

AS berkata
Perhitungan p Kwik kurang komprehensif. Untuk mendapatkan minyak mentah, itu bukanlah seperti mengambil air laut yang tinggal bawa pompa dan menyedot. Tapi mencari minyak itu perlu eksplorasi. Eksplorasi ini biayanya sangatlah besar, barena bisa mendapatkan dan juga bisa tidak mendapatkan. Setelah pun ada indikasi adanya minyak, terus harus dicarai dimana letak jebakan minyaknya. Apakah ekonomis atau tidak. Kalau itu di daerah yang sudah civilization, atau ramai, banyak kompensasi yang harus diberikan. Sebaliknya seandainya didaerah yang tdk ada penduduk, harus dibuat infrastruktur. Selanjutnya kalau toh ekonomis, tidak serta merta bisa langsung dibor untuk diambil. Karena sangatlah rugi untuk operasionalnya, apabila di satu titik keliahatan banyak, tapi tidak pada tempat sekitar situ lainnya. Ketika sdh diputuskan untuk bisa diproduksi, maka masih perlu infrastruktur pipa dan lainnya. Dalam hal hulu saja sdh memakan biaya yang banyak. jadi pak Kwik kalau mau nulis, hendaknya sedikit belajar bagaimana bisanya minyak itu sampai di kilang pemrosesan, agar ketika memberi komentar bisa komprehensif. Terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr wb

Anonim mengatakan...

Itung-itungannya keliru
keuntungan indonesia itu 19792500000
USD ( masih dollar) kalau dikurskan ya kalikan 10.000 deh..

Anonim mengatakan...

Ha ha ha ha, beginilah kalau para politikus bicara, gol akhir dari ocehannya sesungguhnya bukan untuk kepentingan rakyat, segala cara dilakukan dan selalu mencari sisi yang pas untuk menjatuhkan pemerintah yang sedang bekerja serius.
O yah, pernah kah pak kwik melihat kejahatan-kejahatan yang dilakukan para maling BBM dipasaran memanfaatkan perbedaan harga BBM bersubsidi? dan para biang pelakunya bukan dari rakyat menengah kebawah. mosok BBM sering hilang di pasaran, kemana? berapa banyak orang seperti labora sitorus.

Anonim mengatakan...

Yang posting lagi dodol banget. Ini berita kapan cobaa?? Basi banget.. bisa gak mikir dikit? Masi ngaku pinter?

Anonim mengatakan...

wajarlah... sebab agama mereka saja sudah mereka jual, seandainya orang islam taat pada agama maka ALLAH akan bela mereka, namun ini ? masya ALLAH... lihatlah mesjid2 sekarang, yang menghuninya tiap 5 waktu saja itu ke itu saja, gimana mau selamat ? apalagi subuh, masya ALLAH... sedangkan untuk persiapan mati seadanya dibuat namun persiapan di dunia yang penuh mimpi ini sebaik2 nya, masya ALLAH... g sadar besok akan mati, namun begitu ajal mau datang, buru2 mau sadar... padahal udah terlambat, masya ALLAH,masya ALLAH... insya ALLAH kita belajar2 lagi, belajar mengislah diri sesuai kehendak ALLAH dan ikut cara Rasulullah SAW, insya ALLAH... belajar 3 hari dan 4 bulan, sebuah masa belajar yang pendek yang hasilnya ALLAH dan Rasulullah SAW ridha, insya ALLAH....

Anonim mengatakan...

jangankan minyaak per liter Rp.6500 , lha wong air mineral kemasan botol 300 ml aja 3000, itu padahal air , yg notabene di setiap tanah jika kita bor bisa keluar airnya.. tp kok di jual 3000 kok ga ada yg protes, air per botol itu harusnya di jual 1500 , anggap lah harga botolnya Rp.500 dan air 300 ml di hargain seribu..

Anonim mengatakan...

Kira2 ada ga ya kartu indonesia bbm

Unknown mengatakan...

Itu khan asumsi...coba dmasukkan dngan angka skrng...masuk ap ndak.

Unknown mengatakan...

Siiiip.....1000% sy dukung dan setuju REVOLUSI ISLAM...yg tentunya akan diridhoi Allah SWT.

Anonim mengatakan...

Lha...iya, para petinggi di Indon koq gak sadar, ajaran yg paling baik antara ajaran ISLAM dg ajaran NEOLIBERAL.....sdh terlalu bangga ideologi Demokrasi yg sekalu bikin ribut di gedung Parlemen..

Jupri & Romlah enterprise mengatakan...

BBM nya kan Import.. gimana Sech ??

Produksi minyak mentah yg ada di indonesia kan bukan milik pemerintah sepenuh nya tapi milik KKKS. yg umum nya asing.

Aneh nya lagi karena bangun kilang di indonesia dari uang hutang, maka design nya ga cocok untuk mengolah Crude produksi dalam negeri..

coba tanya Pak Kwik, kalau dia jadi President bisa ga selesaikan masalah ini.
apa solusi nya ?? yg konkret aja.

Banyak Pengamat hanya pintar bicara, giliran menjabat eh.. ga bisa ngapa2 in juga.. cape deh..



jodoh antam mengatakan...

goblok banget dan cendrung menyesatkan ini yang bikin berita .. blok ah di google..

Unknown mengatakan...

Se7 kenaikan BBM, selama ini yg nikmatin hanya kalangan menengah ke atas...ayo ngaku!!! Rakyat miskin di desa gak butuh BBM, naik sepeda or jalan kaki jadilah...yg dibutuhkan mereka itu kesehatan, pendidikan dan infrastruktur...sudahlah gak usah pake tipu2 lagee...hapus saja subsidi.....

Anonim mengatakan...

buat apa?

Anonim mengatakan...

Pak, Sejak zaman reformasi sampai sekarang anda dimana? coba renungkan pernyataan anda itu. apa ga kasihan sama saudara2 mu dikampung yg baca postingan ini. mereka semua ga pintar mencerna apa yg anda sampaikan. dan mereka juga ikut serta dalam perjalanan negara ini.

Unknown mengatakan...

wah saya apresiasi sekali untuk keberanian pak kwik kian gie dalam hal menulis untuk melawan antek-antek pro neoliberalisme diindonesia. semoga muncul orang-orang berani seperti bpk. untuk terus berjuang mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur tanpa penghisapan manusia atas manusia dan penindasan bangsa atas bangsa. seperti apa yang dicita-citakan foundingfather indonesia merdeka 17 agustus 1945.

Edu mengatakan...

Kalo rakyat gak mau analisa, ya memang rakyat jadi bodoh... Kwik Gian Gie yg nulis? Atau barisan yg sakit hati thd Jokowi? Harga minyak mentah sekitar 80 usd/barrel, sumber http://www.bloomberg.com/energy/ jelas? Trus biaya crude oil itu katakan 60% dari sumber http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel/ yg dari artikel ini. Artinya harga jual = 80/60×100 = 133 usd/barrel. Itu di USA yg gak banyak KKN spt pemerintahan dulu. Artinya per liter dg 1 dollar 10 ribu rupiah, di USA 1.330.000 rupiah per 159 liter atau 8.300 rp/liter. Kita beli premium 6.500 rp/liter. Hadeh.. itu namanya subsidi... lu pade nyadar lah pada dikadalin.

Unknown mengatakan...

Apapun yg ditulis artikel diatas dan apapun alasan ttg BBM pokokny saya setuju dengan dinaikannya harga BBM.menurut saya yg notabeneny warga bodoh saya lebih setuju lgi jika yg disubsidi spt pertanian,peternakan,kesehatan,dan pendidikan.

Unknown mengatakan...

Masalah utamanya adalah kita menggunakan sistem liberal padahal ada solusi yang diberikan oleh sang pencipta alam semesta ini yaitu sistem islam. Ingatlah Allah SWT berfirman hukum manakah yang lebih baik dari hukum Allah. Ayo mari kita perjuangkan hukum Allah agar tegak dimuka bumi. Wahai saudara semua bukankah kita kelak akan menghadapi yaumul hisab (hari perhitungan amal) dihadapan Allah lantas apa yang akan katakan dihadapan Allah bila kita diam saja tidak mau memperjuangkan agamaya

BH 4 YU mengatakan...

yang setuju BBM subsidi naik adalah orang2 yang mampu (menengah keatas) dan tidak memikirkan kesulitan rakyat kecil nntnya... apakah nntnya rakyat kecil utk makan/masak musti pakai KIS/KIP? dan sepertinya hasil kompensasi BBM bersubsidi pun nntnya tidak akan tepat sasaran dalam arti rakyat kecil tidak merasakannya langsung tp justru membuat harga2 melambung dan membuat rakyat kecil semakin kesusahan, kalau pendapat saya BBM bersubsidi jangan dinaikan hanya diperuntukan utk angkutan umum/motor/nelayan dll dan juga lebih diperketat penyalurannya jangan sampai rakyat menengah keatas terlebih orang2 kaya turut menikmatinya, RFID apakabarnya?

Orangbiasaji mengatakan...

gaya hidup dan mental kita sangat mempengaruhi kondisi kebangsaan kita. biarpun BBM digratiskan, toh tetap aja akan ada pihak yg sengsara.

Asal pengelolaannya teratur, pasti hidup akan lebh sejahtra...

Anonim mengatakan...

Bro2, hitungannya kok menyesatkan ya. Itu negara kita itu produksinya minyak mentah lhoh! Emang bisa mobil ente dikasih minum minyak mentah? Kalau dari data yang lu kasih, itu artinya dari 1 barrel cuma bisa di konversi jadi sekitar 40% bensin dan solar. Biaya yang lu tulisin ini juga belum masuk biaya konversi. Jangan anggap biaya konversi ini murah. Karena mesinnya saja jg udah butuh dana yg bukan kepalang besarnya. Selain itu juga butuh listrik yang besar (coba lu baca proses konversi minyak mentah ke turunannya). Kalo kasih data jangan rancu bro! Udah bukan saatnya kasih info yg asal2an

Anonim mengatakan...

Semua yang setuju bbm naik nggak cerdas, sebenarnya semua kondisi yang ada saat INI disebabkan kebijakan politik yg diambil baik pemerintah dan DPR di sektor migas salah. Dengan Alasan investasi, faktanya SDA kita dijual kepada asing. Berbagai madus Dan alasan yg dibuat buat, yang pada akhirnya rakyat dipaksa membenarkan apa yg dilakukan pemerintah ( menaikkan harga BBM )...Kata cak lontong "MIKIR". Apa implikasi Dari kenaikan bbm...inflasi terjadi, rakyat bawah susah cari kerjaan, harga barang naik, yang jelas masalah "perut". Kalo kalangan mengah ke atas nggak terlalu berdampak. BOHONG KALO WARGA MISKIN TIDAK BUTUH BBM,....SO...bagi anda anda yg setuju BBM dinaikkan saya katakan...anda menjadi korban aksi tipu tipu pemerintah...atau mungkin anda bagian Dari orang2 pemerintah yang ikut menikmati hasil kenaikan BBM,... Yang telah hilang nuraninya melihat kesengsaraan rakyat kecil....waallahu a'lam.

Anonim mengatakan...

Kebijakan dholim...menyengsarakan rakyat...pemerintah mau enaknya saja, nekad menyengsarakan rakyat, berani menanggung resiko kemarahan rakyat...tapi nggak berani nanggung resiko kemarahan kapitalis asing...tanggung Jawab pak jokowi dunia akhirat...kalo disini nggak bisa aku tuntut, maka di akhirat aku tuntut atas kebijakan yang menyengsarakan rakyat ini. Minimal ikut aksi protes turun ke Jalan...ijin ke polres Dan langsung gelar spanduk...TURUNKAN HARGA BBM, ASING UNTUNG, RAKYAT BUNTUNG, TINGGALKAN SISTEM KAPITALIS, GANTI DENGAN SYARIAT ISLAM. HIDUP BERKAH DENGAN RIDHO ALLAH.....ALLAHU AKBAR.....

Unknown mengatakan...

Yang masalah itu pngawalan aja pd bbm bersubsidi, kt rakyat dan mhasiswa demo pd saat bbm ingin naik,, tpi giliran mngawal subsidi pasa adem ayem,, ngelihat mobil2 mewah yg beli bbm subsidi diam saja,, bahkan mngkin kt sndiri... Bbm subsidi slama ini mmng tdk tepat sasaran... Bnyak kok rakyat miskin ga pux motor.. Dia malah butuh kesehatan gratis dan pendidikan gratis.. Tpi pemerintah tdk prnah mamnbgun infrastruktur.. Itu krn apbn kt trkuras tuk subsidi bbm saja,, skolah2 pda mau rubuh,, rumah sakit kurang di pdesaan, jalanan pd ruzak, dan transportasi massal terbatas,, gmna mau maju,, klo infrastruktur tdk maju2.. Jd ini bkn masalah bbm naik atau tdk., jd klo mau bbm tdk naik hruzx dri thn 2009 bbm subsidi itu tpat sasaran tpi realitax tdk.., ampun daaahh,.

Anonim mengatakan...

Cuman ngomong doang, kwik kian gie jg waktu jadi menteri kayak macan ompong, gak akan semudah itu. Kalau asal ngomong emang gampang, kalau gampang semua juga sdh jadi menteri

Darul lughoh mengatakan...

Numpang lewat agan. ......
.https://habilenglish.wordpress.com

Anonim mengatakan...

ngak perlu sok pintar dengan perhitungan angka sekarang saatnya berbenah untuk indonesia

Anonim mengatakan...

Ah pemerintah mau gampangnya aja katanya kerja kerja kerja buat sistem dong agar yang mengisi bbm subsidi itu memang yang berhak...kalo memang dinikmati 70 persen orang kaya ya bikin sistem supaya hanya 30 persen yang menikmati bukan harga bbm nya yang dinaikan.

obinkz mengatakan...

Saya setuju....
Selama ini subsidi atw tidak pun tetap lebih bnyk orang2 ekonomi kelas atas yg menggunakannya...
Terbukti...di detik2 kenaikan harga BBM kebanyakan mobil pribadi koq yg mengantri daripada angkot...

Anonim mengatakan...

Bisa nya cuma ondo dan memerah karyawan nya di kampus IBII sunter bagaikan sapi

Robert Wang mengatakan...

Berita Basi,ditulis untuk provokasi, BBM naik gpp, buat saya juga berat, tapi saya rela berkorban karena saya tau pengorbanan sesaat ini, sebentar lagi investasi asing akan masuk besar2an, sebagai orang SOLO, saya percaya dan tau Pak Jokowi orang baik,dan kami orang Solo sudah mengalaminya.

Anonim mengatakan...

baru atau tidak yg jelas kalau minyak memang mau diatur dengan jujur, sekali lagi juuujur tidak akan jadi begini, semua ekonom pada dasarnya tau permainan ini tapi kalah oleh kehebatan mafia,internasional, uuu.h dasar org indonesia yg penting saya kaya dan tenar peduli setan dengan rakyat, itu slogan mereka, kami berdoa bagi siapapun yg menjalankan amanat rakyat tidak dengan ikhlaas 100 % untuk rakyat dilaknay TUHAN DUNIA AKHERAT AAMIIN 1000X

Anonim mengatakan...

semoga semua pemimpin kita saat ini benar.... tapi kalo salah dan udah ditegur tetep gak mau... ya siap saja ama hukum karma dan azab Illahi....

Anonim mengatakan...

itungan konyol nih,,
buat ngitung cost sm harga lw mesti tau bahan ap az dalam minyak mentah,harga masing2 dan cost masing2..jangan maen itung 1barell 1 harga..perlu anda tau 1barel minyak mentah itu TIDAK SAMA DENGAN 1barell BENSIN..emangny kau tau kadar bensin dalam minyak mentah??
gw emang g suka BBM naek tp jgn melakukan pembodohan publik dong maen itu2 sembarangan

Unknown mengatakan...

Biarkanlah pemerintah berkerja dan jangan membawa ras/agama,ingat nasib kalian bukan bergantung pada negara,mau mengeluh2 terus atau bertindak dengan bekerja lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup??
Mau tinggal dinegara mana saja selalu saja banyak orang yang gagal dan menyalahkan

Unknown mengatakan...

Bbm solar naik jadi 8500 nggak masalah, yg penting barangnya ada terus d spbu, dari pada harga awal 6500, tapi ngantrinya berhari hari, mau beli d pengecer pinggir jalan 9000, barangnya d oplos lagi...

Artikel Psikologi G1 2B1 mengatakan...

Hidup adil dan sejahtera hanya ada di surga. Ayo rame-rame ke surga...bbm naik yg kasian rakyat kecil..bbm belum naik ajah harga bahan pokok udah meroket duluan. Menyelesaikan masalah di atas tapi menambah masalah di bawah. Kasian rakyat kecil kegencet mulu

Anonim mengatakan...

Sepakat kalau itu layak dipertanyakan, layak didiskusikan. Yang saya nggak ngerti: Kenapa tulisan yang seolah-olah ilmiah ini mencantumkan juga kata-kata "neolib dan Islam-Non Islam?" Ini ulasan atau provokasi? Kalau Saya salah, apakah Anda benar? Benar menurut siapa? Menurut manusia? Atau menurut Tuhan? Sudah pernah lihat Tuhan? Hati-hati....jangan bermain Tuhan. Jaga hati dan kata-kata Anda. Selain itu, Ini Indonesia lho. Kalau kita mau berubah, mulai juga dari diri sendiri. jangan terus-terusan mengeluh, menuntut macam anak kecil nggak dikasi tetek Ibunya....Atau nunggu orang berubah. Semua niat itu tanpa syarat. Kalo mau ya lakukan.

Anonim mengatakan...

yang membingungkan saya yang bodoh ini adalah kenapa negara yang potensi sumber minyaknya besar sekali ini tidak bisa memenuhi kebutuhan minyaknya sendiri dan harus impor padahal dulu saja bisa kenapa sekarang yang seharusnya lebih maju dan makin banyak yang pinter malah tidak bisa

Anonim mengatakan...

bener bosss masalah nya pejabat kita jabatannya 5 tahun, jadi coba bayangkan aja, kalau ngak korup dari mana lagi nutupin biaya kampanye... skligus jadi triliunerrr

Anonim mengatakan...

orang sekaliber kwik kalau sdh berbicara itu benar, zaman Gus Dur beliau diangkat dan mengundurkan diri bukan haus kedudukan beliau bekerja karena ingin berkontribusi sungguh2 ,,,beliau orang yang konsisten,

Anonim mengatakan...

sepertinya maksud pak kian gie mengatakan bahwa subsidi bbm adalah bohong supaya kita mulai melihat sesuatu di balik kebohongan itu karena secara data hanya hitung2an itulah yang bisa dikemukakannya/dibuktikannya selebihnya dia berusaha menggugah kita untuk melihat dan menemukan sendiri PENYEBABnya

Anonim mengatakan...

Jangan lupa dari 1 barel itu cuma 47% yg bisa diolah jadi bensin, sisanya hanya jadi produk lain.
Ampas nya jadi aspal.
Dan setau saya walau cuma 47% tetap saja dihitung 1 barel.

Rumit kan?

Unknown mengatakan...

bos klo ktnya untuk rakyat,knp cuman 2000 ? knp gak 20.000 skalian biar rakyat indonesia tambah makmur semua.mikir mikir

Unknown mengatakan...

Percaya web ini sama aj percaya berhala hahahaha
Kasian deh lu,move on woi keliatan bgt begonya.

Anonim mengatakan...

jaman saiki opo sing ora bohong...
kowe mangan tempe ngomongmu mangan iwak..
opo maneh minyak bumi,,

Anonim mengatakan...

Ya coba kalo kita olah sndri hsil mnyk buminya. Psti negara kita engga bkl kea gini

xanto mengatakan...

Kalo cara menghitungnya spt itu.. mengapa harga jual minyak "non subsidi" naik turun mengikuti harga minyak mentah.. seharusnya pada waktu itu petronas bisa menjual harga munyaknya paling tidak sedikit diatas harga bbm bersubsidi.. nyatanya kan banyak sopbu petronas yg tutup..

Unknown mengatakan...

Saya orang miskin.sopir tp saya setuju dgn kenaikan bbm ini,,,,,,,,,,Biar pemuda pemuda yang gk ada kerja'an yang suka riwa riwi itu jadi mikir klo mo konvoi konvoi nan yang gak ada gunanya itu

 
Copyright © 2015. PRESIDEN ber-NYALI.
Design by . Published by Themes Paper. Powered by .
Creative Commons License