Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dipastikan akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3000. Sebab, selama ini, BBM bersubsidi banyak dinikmati oleh warga yang memiliki kendaraan roda empat bahkan sering terjadi penyelundupan.
"Pasti dinaikan di pemerintahan Jokowi-JK, kan Andy Wijayanto (tim sukses Jokowi-JK) kemarin bilang akan ada kenaikan Rp 3000. Kan pemerintahan SBY tidak mau naikkan harga, mungkin dia cari popularitas kali," ujar Ketua Apindo Sofjan Wanandi di Jakarta, Kamis (28/8).
Dia mengaku pembahasan kenaikan harga BBM atau pembatasan anggaran subsidi sudah dibahas sejak lima tahun yang lalu. Namun, SBY takut menaikkan secara bertahap tanpa alasan yang jelas. "Biasa enggak berani, sampai di Bali pun enggak berani untuk menaikkan harga BBM, saya percaya tidak naik. Pemerintahan Jokowi-JK ini dinaikan."
Adapun dampak dari kenaikan harga BBM, Sofjan mengaku terjadi di sektor transportasi kemudian tingkat suku bunga bank. Bahkan, kenaikan harga bahan pangan tidak akan terjadi jika pemerintah mampu menjaga stok seperti Bulog.
Kondisi usai kenaikan harga, diyakini Sofjan dapat dihadapi oleh kepemimpinan Jokowi-JK. "Saya pikir bisa hadapi itu dan itu, tidak ada spekulasi sehingga tidak cari untung," kata dia..
Share.MERDEKA.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar