JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghentikan pemilihan Koko-Cici (KoCi) DKI Jakarta dan meleburkannya di pemilihan Abang-None dengan alasan untuk menghindari terjadinya diskriminasi.
Pernyataan tersebut tentu membuat Ikatan Koko-Cici bingung.
Mereka menganggap, selama ini telah menjalankan perannya sebagai duta pariwisata, sosial dan budaya tionghoa dengan menggelar berbagai kegiatan positif.
Hal ini diutarakan Ivan Kabul, Koko Jakarta 2013, mewakili Ikatan KoCi Jakarta.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa pluralis yang mengedepankan pelestarian keberagaman, dan bahwa setiap budaya memiliki tempat yang sama di seluruh hati bangsa Indonesia," kata Ivan saat memberi keterangan kepada Warta Kota, Jumat (29/8/2014).
Dijelaskan Ivan, Koko Cici Jakarta dilahirkan dengan tujuan meningkatkan inklusivitas pemuda Indonesia dalam budaya Tionghoa sebagai bagian dari kekayaan Indonesia.
Sehingga, imbuh Ivan, dalam mencapai tujuan ini, sama seperti ajang pemilihan pemuda berprestasi lainnya, Koko-Cici Jakarta tidak membedakan siapapun yang mendaftar berdasarkan keturunan ras atau suku apapun.
"Budaya Tionghoa sudah menjadi bagian dari Bangsa Indonesia. Dengan adanya pemlihan ini, diharapkan integrasi budaya Tionghoa ke dalam bagian Indonesia menjadi semakin baik," terang Ivan.Hal ini, kata dia, dicapai dengan upaya pemuda Indonesia yang tergabung di dalamnya, seperti KoCi Peduli turun langsung untuk membantu korban banjir, kegiatan Bakcang dan Kue Bulan yang mengedepankan semangat kepemudaan dan nasionalisme dan bukan kebudayaan Tionghoa semata, dan delegasi ke luar negeri untuk promosi pariwisata Jakarta sebagai salah satu pusat pembauran budaya terbaik.
Ajang pemilihan Koko Cici Jakarta sudah berlangsung sejak 2002, digagas oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Sebelumnya diberitakan Warta Kota, Basuki mengusulkan untuk peleburan pagelaran perebutan Koko dan Cici bersatu di kompetisi Abang dan None Jakarta.
"Harusnya Jakarta Barat tidak boleh mengadakan ajang pemilihan Koko dan Cici. Harus dilebur menjadi satu dengan Abang dan None. Kita tidak membedakan mereka adalah keturunan suatu rasa atau suku apa pun," kata Basuki saat konfrensi pers di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis kemarin.
sumber.Tribunnews.com
sumber.Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar