JAKARTA. share (voa-islam.com) - Pakar Politik Universitas Diponegoro Budhi Setiono Phd menyatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla melakukan tiga kejahatan negara, bila benar adanya bertemu dengan pihak asing membahas masalah kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pakar Politik Universitas Diponegoro Budhi Setiono menyatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla melakukan tiga kejahatan negara, bila benar adanya bertemu dengan pihak asing membahas masalah kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kalau memang itu dilakukan, mereka berdua patut dicurigai melakukan tiga kejahatan terhadap negara," katanya , Selasa (12/8).Pertama, kata dia, kejahatan negara yang mengafirmasi adanya kepentingan campur tangan asing dalam pemilu Presiden. Kedua, kejahatan menjual kedaulatan negara di masa depan, dan terakhir memberikan peluang asing untuk merampok SDA.
Ia menegaskan bila pertemuan secara tertutup betu adanya membahas susunan kabinet Jokowi-JK, maka patut dicurigai dan perlu disikapi secara serius demi kepentingan bangsa ini.
Meski begitu, dirinya tidak heran dengan perilaku seperti ini, karena Megawati punya catatan buruk yang sama di masa lalu. Dia (Mega)pernah menjual murah saham BUMN dan SDA seperti gas alam ke asing terutama Singapura dan China.
Seperti diketahui, calon Wakil Presiden Jusuf Kalla dikabarkan tengah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Pakar Politik Universitas Diponegoro Budhi Setiono menyatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla melakukan tiga kejahatan negara, bila benar adanya bertemu dengan pihak asing membahas masalah kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kalau memang itu dilakukan, mereka berdua patut dicurigai melakukan tiga kejahatan terhadap negara," katanya , Selasa (12/8).Pertama, kata dia, kejahatan negara yang mengafirmasi adanya kepentingan campur tangan asing dalam pemilu Presiden. Kedua, kejahatan menjual kedaulatan negara di masa depan, dan terakhir memberikan peluang asing untuk merampok SDA.
Ia menegaskan bila pertemuan secara tertutup betu adanya membahas susunan kabinet Jokowi-JK, maka patut dicurigai dan perlu disikapi secara serius demi kepentingan bangsa ini.
Meski begitu, dirinya tidak heran dengan perilaku seperti ini, karena Megawati punya catatan buruk yang sama di masa lalu. Dia (Mega)pernah menjual murah saham BUMN dan SDA seperti gas alam ke asing terutama Singapura dan China.
Seperti diketahui, calon Wakil Presiden Jusuf Kalla dikabarkan tengah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Sumber GebrakNews menyebut kunjungan itu berkaitan dengan pembentukan kabinet Capres Joko Widodo.
"Ia ke Amerika ada pembicaraan penting sekaligus berobat," ujar sumber tersebut, Sabtu (9/8).
Mantan Juru Bicara JK, Poempida Hidayatullah mengaku tidak mengetahui agenda JK ke Amerika tersebut saat dikonfirmasi.
"Saya tidak tahu agendanya apa," ujarnya.
Bersamaan dengan kunjungan tersebut sebelumnya diberitakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri juga berada di Amerika. Menurut politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, Mega sedang berlibur bersama keluarganya di Amerika.
"Cuman politik keluarga tidak ada kaitan dengan Pilpres," ujarnya.
Informasi yang dihimpun oleh aktual.co adalah agenda penting keduanya adalah membicarakan dua pos kementerian penting dalam kabinet yakni posisi Menteri ESDM dan Menteri Keuangan.
"Ia ke Amerika ada pembicaraan penting sekaligus berobat," ujar sumber tersebut, Sabtu (9/8).
Mantan Juru Bicara JK, Poempida Hidayatullah mengaku tidak mengetahui agenda JK ke Amerika tersebut saat dikonfirmasi.
"Saya tidak tahu agendanya apa," ujarnya.
Bersamaan dengan kunjungan tersebut sebelumnya diberitakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri juga berada di Amerika. Menurut politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, Mega sedang berlibur bersama keluarganya di Amerika.
"Cuman politik keluarga tidak ada kaitan dengan Pilpres," ujarnya.
Informasi yang dihimpun oleh aktual.co adalah agenda penting keduanya adalah membicarakan dua pos kementerian penting dalam kabinet yakni posisi Menteri ESDM dan Menteri Keuangan.
Tipu PKB, Jokowi Dinilai Berakhlak Buruk
Disisi lain, tak hanya merusak tatanan kenegaraan, tim koalisi PKB dihempaskan Jokowi dan timsesnya, hal ini dinilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai tak berakhak.
PKB merasa kecewa dengan kerja Jokowi yang menyingkirkan partai yang diketuai KH Muhaimin Iskandar itu. PKB merasa, Jokowi hanya mementingkan partai tertentu saja seperti PDIP dan NasDem.
Jokowi selalu mengatakan bahwa dirinya tidak memerlukan orang partai tetapi kenyataannya di kantor transisi di isi orang-orang partai seperti Akbar Faizal dari NasDem, Rini Soemarno, PDIP orang dekat Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto dari PDIP, Hendropriyono PDIP.
PKB merasa ditipu gaya lugu Jokowi. PKB melalui salah satu ketuanya, Jazilul Fawaid menilai cara kerja Jokowi itu menunjukkan ahlaknya sudah busuk. “Akhlaknya tidak baik,” kata Jazilul dalam acara diskusi di Jak Tv, Senin (12/8).
Jazilul pun mengatakan, PKB mempunyai peran dalam memenangkan Jokowi seperti mengenalkan di kalangan NU dan pesantren. Termasuk mengkounter isu-isu negatif seperti Jokowi itu kristen.
Selain itu, Jazilul mencurigai, ada orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tidak berjuang saat Pilpres hanya mengambil keuntungan dengan menyingkirkan orang-orang partai. Ia pun tidak sependapat yang mengatakan, orang-orang partai itu korupsi, padahal kenyataannya, orang-orang birokrat juga banyak yang korupsi. [gebrak/aktual/AhMedi/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar