Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) merasa gusar dengan nada sumbang yang telah dihembuskan sejumlah pihak. Nada sumbang itu telah memfitnahnya akan merecoki Joko Widodo sebagai Presiden baru RI.
Hal ini diungkap SBY lewat akun Twitternya tak lama usai keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) memenangkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 sesuai versi KPU (Komisi Pemilihan Umum).
“Hari ini saya menerima sejumlah pesan yang bernada negatif. Saya tahu hal ini juga beredar di sejumlah kalangan. *SBY*,” twit SBY, Kamis (21/8).
SBY menyebut bahwa dirinya dan Partai Demokrat telah difitnah akan mengatur dan merecoki Joko Widodo saat menjadi Presiden nanti.
“Pesan negatif itu berbunyi "SBY & PD jangan ngrecoki Jokowi". Artinya, SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi. *SBY*,” lanjut SBY.
SBY pun mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan merecoki itu. SBY juga membantah tuduhan miring yang dilontarkan terhadap dirinya dan Partai Demokrat.
“Saya tidak paham apa yang dimaksud dengan "ngrecoki" itu. Tidak ada niat & pikiran sedikit pun untuk mengganggu Pak Jokowi. *SBY*,” twit SBY lagi.
Tuduhan tersebut membuat SBY tak senang hati. Ketua Umum Partai berlambang mercy itu balik menuding kubu Joko Widodo- Jusuf Kalla telah memutarbalikkan fakta. Karena siapa yang tidak tahu jika selama ini justru kubu Joko Widodo yang terus ‘ngerecoki’ Partai Demokrat dengan merayu para kader partainya untuk bergabung ke koalisi PDIP.
“Sejumlah kader PD dilobi utk bergabung ke kubu politik tertentu. Kami katakan tidak. Jadi tidak ada istilah ngrecoki. Jangan dibalik. *SBY*,”
1 komentar:
Jangan terlalu diambil pusing bapak
Posting Komentar