Oleh. Rosiana Borupaung
YTH Bapak Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan, selaku Tokoh Batak
Awalnya berat bagi saya untuk menulis surat terbuka
ini, beragam respons akan muncul tidak terkecuali bernada negative,
apalagi Bang Luhut, (saya sapa Bang karena kebiasaan saya menyapa
beliau) saat ini sedang begitu fokus dalam mendukung Calon Presiden Joko
Widodo.
Surat ini saya tulis berawal dari sebuah pertemuan
tokoh-tokoh Batak, (Tempat pertemuan sangaja tidak saya sebut). Dalam
pertemuan tersebut Bang Luhut banyak menyampaikan mengenai konstelasi
politik saat ini. Terutama peran Warga Kristen Batak dalam Pilpres.
Dengan bersemangatnya Bang Luhut menyampaikan
kedekatannya dengan Joko Widodo, bahkan kedekatan itu dimulai sejak
Jokowi masih di Solo. Saking dekatnya, Bang Luhut punya kerjasama bisnis
dengan anak Jokowi.
“Saya dan Jokowi kawan lama, sejak dari Solo, kami
berbisnis Furniture, bersama anaknya Rakabuming Dengan perusahaan
RAKABU” Jelas Bang Luhut dengan suara yang begitu lantang.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut bang Luhut
juga menyatakan bahwa Jokowi adalah masa yang tepat bagi orang Kristen
Batak untuk berkuasa kembali. “Jika Jokowi menang akan ada dua sampai
tiga menteri orang Kristen Batak,” kata Bang Luhut memberi garansi
betapa pentingnya kemanangan Jokowi di pilpres ini.
Sejauh itu saya merasa masih biasa-biasa saja,
namun hal mengganjal pun muncul saat bang Luhut menyampaikan strategi
pemenangan Jokowi yakni dengan menggerakan Isu minoritas.
“Kita harus membangun ketakutan di kalangan etnis
tionghoa, menyebarkan informasi jika Prabowo didukung oleh Islam garis
keras, sehingga minoritas bisa bersatu, Kristen Batak, di Jawa, di timur
Indonesia, Tionghoa,” jelas Bang Luhut saat itu.
Bahkan bang Luhut menegaskan rencana tersebut sudah
mendapat persetujuan dari Ephorus HKBP. “semua pendeta-pendeta kita
akan bergerak kea rah itu, Aktivis Kristen di PDIP Juga sudah kita
gerakkan, ada Maruar Sirait, Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu,”
Terang Bang Luhut
Selain itu, Bang Luhut juga menyebut ada nama
Sekjen PGI, Gomar, Tokoh-tokoh Batak seperti TB Silalahi. Ruhut Sitompol
sudah bersepakat untuk itu. Dan tak kala penting Bang Luhut dari
klangan Kharismatik sudah ada James Riady dan dari Tokoh Katolik ada
Mantan Direktur CSIS Harry Tjan Silalahi. Mantan Direktur CSIS
Selain menyebut nama-nama tokoh di atas, Bang Luhut
juga menyebut bahwa Jokowi telah memanuhi janjinya saat Gubernur DKI,
dimana terbukti menempatkan banyak Kadis dari orang Batak di DKI.
“Hampir 10 Tahun kita tidak berkuasa, hanya dengan
cara ini kita orang Batak atau Batak bisa berkuasa kembali, menjadi
DIrjen, Menteri dan penguasa di BUMN, bahkan jika Jokowi Presiden orang
batak yang akan menjadi salah seorang juru bicara” Kata Bang Luhut lagi.
Bahkan Bang Luhut saat itu menyayangkan sikap Sudi
Silalahi yang hanya mementingkan diri sendiri selama berkuasa bersama
SBY. Sehingga tidak ada lagi orang Batak yang berkuasa.
Bang Luhut yang saya Hormati
Abang ketika itu menyatakan bahwa kita harus
menggerakkan semangat minoritas, sentiment agama harus dinaikkan kepada
orang Timur, orang Kristen Tapanuli (Batak), orang Kristen Jawa dan
Tionghoa. Sehingga semuanya punya satu pilihan yakni Joko Widodo
Omongan abang tersebut mungkin bagi sebagian orang
Batak sangat menarik, tapi bagi saya selaku orang Kristen Batak
sangatlah tidak pantas. Karena abang berupaya mendorong isu yang
sesungguhnya belum tentu baik dengan orang Kristen sendiri.
Abang meminta kami mengembangkan isu bahwa Prabowo
akan memberlakukan Syariat Islam jika terpilih, sehingga memunculkan
rasa takut pada minoritas, abang sendiri tentu tahu, bahwa Prabowo
memiliki Ibu, Adik dan kakak yang seorang kristiani. Sementara Jokowi?
Tentu sangat tidak mungkin Prabowo melakukan hal seperti itu.
Saya sangat sedih abang memanfaatkan isu agama
seperti itu untuk kepentingan politik. Abang mungkin lupa, bagaimana
abang menyingkirkan Rektor Univesersitas Nomensen Medan. Amudi Pasaribu
yang alasannya hingga sekarang tidak jelas selain rasa tidak suka abang.
Selain untuk kepentingan diri abang dan klien abang.
Amudi Pasaribu kini menjadi korban ambisi pribadi bang. Menjadi korban kepentingan pribadi abang di Universitas Nomensen.
Saya melihat abang sangat keterlaluan
memangfaatkan isu agama, sementara abang sendiri juga bertarung untuk
diri abang Pribadi, untuk kepentingan abang yang abang buat seolah-olah
untuk kepentingan orang Kristen.
Bang Luhut yang saya Hormati
Isu minoritas yang abang kemas dengan cara kurang
tepat ini sangatlah tidak pantas, abang mengemas ini demi kepentingan
kekuasaan semata. Agama abang jadikan dalil sebagai jalan untuk memecah
belah dan menaikkan Jokowi sebagai Presiden idaman abang.
Sebagai seorang Batak Kristen saya sungguh
menyesalkan tindakan dan pilihan abang ini. Karena untuk Jokowi abang
membenarkan seluruh cara yang sesungguhnya tidak pantas.
Semoga Surat terbuka ini abang baca. Dan orang-orang memahami seperti apa kepentingan kekuasaan abang saat ini.
share.Kompasiana
2 komentar:
Terimakasih sudah berbagi. Horas..ta
Ngeri kali bah
Posting Komentar